Senin, 24 Desember 2012

Array

 ARAY

Pengertian


Array adalah tipe data terstruktur yang berguna untuk menyimpan sejumlah data yang bertipe sama. Bagian penyusun aray disebut elemen array yang masing-masing elemen dapat di akses tersendiri melalui index array yang dapat berupa integer atau string.

D[0]
-45
D[1]
6
D[2]
0
D[3]
72
D[4]
1543
D[5]
43
D[6]








contoh variabel bernama D yang mempunyai 7 lokasi memori yang semuanya bertipe int.

Masing-masing nilai dalam setiap lokasi mempunyai identitas berupa nama c dan nomor indeks yang dituliskan di dalam tanda kurung siku ‘[ ]’. Sebagai contoh, 4 adalah nilai dari D[6].

DEKLARASI ARRAY

Variabel array dideklarasikan dengan mencantumkan tipe dan nama variabel yang diikuti dengan banyaknya lokasi memori yang ingin dibuat.

 Dengan demikian, deklarasi untuk variabel array D di atas adalah:
            Int d[7];

C++ secara otomatis akan menyediakan lokasi memori sesuai dengan yang dideklarasikan,nomor indeks selalu dimulai dari 0. Nilai suatu variabel array dapat juga diinisialisasi secara langsung pada saat deklarasi, misalnya:
            Int d[7] = {-45, 0, 6, 72, 1543, 43, 4};

setiap lokasi memori dari variabel array c langsung diisi dengan nilai-nilai yang dituliskan di dalam tanda kurung kurawal.
Banyaknya lokasi memori dapat secara otomatis disediakan sesuai dengan banyaknya nilai yang akan dimasukkan, seperti contoh berikut yang tentunya membuat variabel array dengan 10 lokasi memori:
            Int x[ ] = {10, 15, 12, 5, 13, 9, 6, 17, 25, 31};

Contoh program array
           
/*Program:array1. Cpp*/
     #include
     #define SIZE 12

     main() {
int a [SIZE] = {1, 3, 5, 4, 7, 2, 99, 16, 45, 67, 89, 45};
          int indeks, total = 0;
          for (indeks=0 ; indeks<=SIZE-1 ; indeks++)
              total += a [indeks];
printf (“\nTotal setiap elemen array adalah %d”, total);
          return 0;
     }

Bila program diatas dijalankan, akan muncul hasil:

Total setiap elemen array adalah 383

Adapun keterangan dari program diatas adalah sebagai berikut:
Hasil penjumlahan setiap elemen array diperoleh dari jumlah data atau elemen array sebanyak 12 buah yang sudah didefinisikan pada awal program yaitu #define SIZE 12. Kemudian setiap elemen array dari a[0] yang berisi data 1, a[1] yang berisi data 3 dijumlah sampai dengan a[11] yang berisi data 45. Proses penjumlahan dilakukan pada loop dimulai dari 0 sampai data yang terakhir atau elemen terakhir.

ARRAY DIMENSI SATU

Struktur array mempunyai satu dimensi, sehingga variabelnya disebut dengan variabel array berdimensi satu
Bentuknya:
            Tipe nama_var [ukuran];

Dengan:
            Tipe     : menyatakan jenis elemen array (int, char,unsigned, dll)
            Ukuran            : menyatakan jumlah maksimal elemen array.


Contoh:
            Float nilai_angka[5];

Pada turbo C++, array disimpan dalam memori secara berurutan. Elemen pertama berindeks nol digambarkan sebagai berikut:

Nilai_angka[0]
Nilai_angka[1]
Nilai_angka[2]
Nilai_angka[3]
Nilai_angka[4]

Masing-masing bertipe float dan berjumlah 5 elemen.

Selain itu, deklarasi array juga dapat berupa:
            Static int angka [9] = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}

Sesuai dengan deklarasi array diatas, maka isi variabel array telah ditentukan yaitu:
            angka[0] bernilai 1
            angka[1] bernilai 2
            angka[2] bernilai 3
            angka[3] bernilai 4
            angka[4] bernilai5
            angka[5] bernilai 6
            angka[6] bernilai 7
            angka[7] bernilai 8
            angka[8] bernilai9
            }

ARRAY DIMENSI DUA

Array berdimensi lebih dari satu, yang sering disebut dengan array berdimensi dua.

Sebagai contoh, sebuah matrik C berukuran 2 x 3 dapat dideklarasikan dalam C seperti berikut:
int c[2][3] = {{2,4,1},{5,3,7}};

akan menempati lokasi memori dengan susunan sebagai berikut:

0
1
2
0
2
4
1
1
5
3
7

 Dan definisi variabel untuk setiap elemen tersebut adalah:



0
1
2
0
b[0][0]
b[0][1]
b[0][2]
1
b[1][0]
b[1][1]
b[1][2]







Sebagai implementasi dari keterangan diatas, perhatikan program berikut ini:

Contoh program array dimensi dua

/*Program: array3 .cpp*/
#include
void printArray (int [] [3]),
main() {
     int matrik1 [2] [3] = { {1, 2, 3}, {4, 5, 6} }
           matrik2 [2] [3] = { 1, 2, 3, 4, 5},
           matrik3 [2] [3] = { {1, 2}, {4} };
     printarray (matrik1);
printarray (matrik2);
printarray (matrik3);
return 0;
}
void printArray (int a[] [3]) {
     int i, j;
     for (i=0; i<=1; i++) {
          for (j=0; j<=2; j++)
              printf(“%d”, a[i][j] );;
          printf (“\n”);
     }
}

Bila program diatas dijalankan, akan muncul hasil:
123
456
123
450
120
400

Penjelasan:
Dari program diatas untuk matriks 1, penulisannya adalah 123 456, sedangkan pada matriks 2 penulisannya adalah 123 450. 0 disini mempunyai arti tempat yang disediakan untuk data kolom ke 3 dari baris ke dua tidak diisi. Sedangkan matriks 3 penulisannya adalah 120 400. Dari matriks 3 disini kita bisa melihat bahwa pada baris pertama kolom ketiga data tidak diisi dan dianggap 0 dan pada baris kedua kilom kedua dan ketiga juga tidak diisi juga diisi 0.
Dalam program tersebut, juga digunakan fungsi untuk menampung hasil penjumlahan matriks.

ARRAY DIMENSI BANYAK
Array ini seperti array dimensi dua tetapi dapat memiliki ukuran yang lebih besar. Sebenarnya array dimensi banyak ini tidak terlalu sering digunakan, tetapi sewaktu-waktu kalau dimensi yang dibutuhkan banyak, maka array ini sangat memegang peranan yang penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar